Rokok

Pertanyaan yang akan muncul adalah, kenapa seseorang merokok? Dan kenapa begitu banyak perokok di negara ini?


Ketika bertanya demikian jawaban yang muncul adalah, karena kita akan tahu rasanya apabila sudah mencoba, rokok adalah salah satu zat adiktif yang implikasinya bisa membuat seseorang ketagihan. Dan saya sudah mencoba memulai menghisap rokok pada usia 17 tahun. Sampai saat ini berarti sudah 3 tahun usia merokok saya. Berbagai kondisi yang telah saya lewati bersama batang-batang rokok sangat beragam bentuknya, mulai dari rasa kesenangan, kesepian, panik, lega, dan keberhasilan saya lewati dengan membakar batang demi batang. saya tertarik dengan aktivitas ini karena sering melihat orang tua saya merokok, tanpa maksud menyalahkan orang tua saya, saya hanya ingin memberikan gambaran bahwa orang tua adalah contoh yang paling dekat dan nyata dalam mempengaruhi perilaku anak yang terkait secara langsung oleh perilaku orang tuanya.

Bisa dibilang saya terpengaruh secara visual. Dengan tampilan yang seperti itu, maka jadilah saya seperti ini. Naif? Bukan, hanya menghargai kebebasan saat menghembuskan asap putih ke udara kosong. Menjadi bebas seperti asap adalah cita-cita anak muda seperti saya. Siapa yang tidak ingin bebas? Kembali merunut sejarah bangsa ini. Bangsa ini adalah bangsa yang pernah tertekan oleh penjajahan Portugis, Belanda dan Jepang. Pada masa itu berbagai tekanan-tekanan muncul dari stimulus yang timbul. Konon katanya rasa gelisah tersebut dapat menurun secara genetik. Oleh karena itu, bisa dibilang kaum pribumi di negeri ini menurunkan secara tidak sengaja rasa gelisah mereka kepada anak cucunya.

Sampai saat ini perasaan tertekan itu berubah menjadi kepulan asap yang diharapkan bisa membawa lari rasa gelisah didalam diri. Namun, menurut hemat saya perasaan gelisah tersebut bukan lari begitu saja tetapi sudah tersublimasi menjadi batang demi batang yang siap bakar. Terkotak-kotak dalam dus seukuran genggaman tangan, mudah dikantongi dan mudah di dapat. Maka sesuailah peribahasa yang mengatakan tidak ada asap,kalau tidak ada api yang menyulutnya. Saling mengisi, saling melengkapi dan saling meniadakan. Merokok hanya salah satu cara manusia bertahan terhadap stress yang melanda pikiran. Katarsis.


Lalu kenapa ada orang yang tidak merokok?


Mungkin, mereka hanya belum menemukan rokok yang cocok. Sejauh ini rokok terbagi menjadi tiga golongan;rokok putih, rokok kretek, dan rokok mint. Saya membagi menjadi tiga golongan karena perbedaan ketiga jenis rasa yang di produksi oleh masing-masing campuran didalamnya. Rokok putih adalah murni tembakau sehingga rasa yang dihasilkan cenderung menggigit tenggorokan anda, throat bites. Sedangkan rokok kretek mempunyai aroma khas karena didalam satu linting rokok kretek terdapat campuran cengkeh yang konon cengkeh adalah tanaman endemik di nusantara (salah satu komoditi yang diperebutkan pedagang asing pada masa kolonial portugis, sekitar abad ke XVII), rokok kretek adalah rokok yang banyak dijumpai di negara ini. Rokok terakhir masuk di golongan rokok yang beraroma khusus, yaitu mint. Sensasi segar dan dingin ketika menghisap rokok ini membuat rokok jenis ini digandrungi oleh kaum hawa, tidak menimbulkan rasa gatal di tenggorokan. Lebih lembut ketika di hisap.

Dimana saya bisa memperoleh rokok?


Pertanyaan yang cerdas ! dimana-mana kawan! Diseluruh pelosok negeri ini terdapat begitu banyak warung-warung yang menyediakan rokok. Bahkan, pedagang asongan khusus berkeliaran menjajakan dagangan berupa rokok,permen dan dengan gratis juga meminjamkan korek api. Dengan uang Rp.1500 anda bisa membeli sebatang rokok samsu (jenis kretek- rokok lainnya diketeng denganharga yang tidak jauh berbeda) dan 5 buah permen mint yang dapat sedikit menghilangkan aroma rokok dimulut. Paket yang lengkap bukan?

Tidak perlu khawatir tidak bisa menyalakan rokok, ketika korek anda hilang anda tinggal melangkah 2 langkah ke samping kiri atau kanan, maju 5 langkah kedepan atau mundur 3 langkah kebelakang, maka anda akan menemukan perokok yang tujuan hidupnya sama seperti anda. Ingin Bebas. Hampir semua orang di negeri ini adalah perokok. Ingat teori tentang social learning? Menurut hemat saya,Merokok adalah salah satu cara mendapatkan status sosial, masyarakat belajar bagaimana cara diterima dilingkungan. Merokok adalah salah satu cara. Dengan sebatang rokok plus meminjam korek. Anda sudah bisa memulai suatu obrolan ringan. Jangan segan meminjam rokok teman anda karena teman anda akan sangat rela meminjamkannya.

Jangan khawatir kehabisan bahan obrolan ketika bara dari sebatang rokok telah padam, karena anda masih punya 5 buah permen yang bisa menggantikan rokok yang anda pinjam dari teman anda. Akhir kata, jangan pernah berhenti merokok, karena sepanjang batang rokok lah usia hidup anda. Nikmati kebebasan anda yang hanya sementara. Nikmati semua itu. Jangan dilepas, karena lebih susah untuk memulai sesuatu yang baru daripada mengakhiri suatu kebersamaan.

Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini. Salam hangat, Tukang pungut puntung.

0 Response to "Rokok"

Posting Komentar

Powered by Blogger