Entitas Macam Apakah Saya?

Ga ada salahnya menggunakan daya pikir yang divergent, entah mau di anggap aneh ataupun keluar dari batas toleransi manusia lain. Karena pikiran yang terlalu biasa akan membuat lo serupa dengan makhluk disebelah lo. Gue punya temen yang selalu menanggapi pembicaraan dengan di dominasi oleh pernyataan ya, ya, ya, ya dan ya. Misalnya dikasih pertanyaan macam, Mau bakso ga? Hmm yaudah, boleh deh hehe * mungkin ini dia lagi galau antara gaenak nolak, gaenak takut disuruh bayar atau gaenak nahan laper lama-lama. Orang yang selalu memikirkan perasaan orang lain kaya gini kelak hidupnya bakalan susah, maap-maap kate nih ya, bukannya nyumpahin. Tapi coba deh pikirin ulang kenapa lo harus berkata ya? Kenapa lo gabisa berkata engga?

Mungkin pertanyaan diatas terlalu simpel, atau kalian mungkin mikirnya itu bisa-bisa gue aja ngomong kaya gitu? Terserah. Tapi coba lo liat disekitar lo, gausah jauh-jauh liat sekitar lo, sok nyari, sok mikir ada atau ga ya orang yang kaya gitu? Coba tilik kedalam diri lo sendiri sob, apakah lo itu orang yang seperti itu? Lebih mementingkan perasaan orang lain? Atau berpikir bahwa kepentingan bersama harus di dahulukan daripada kepentingan diri pribadi? Hah? Masa iya? Parah dong kalo iya, trus dimana kaki lo? Di atas muka orang lain apa masih pada tempatnya? Kalo iya tuh kaki lo ada diatas muka orang lain lo boleh cing ngerasa gaenak. Sekarang nyatanya lo masih BISA berdiri diatas kaki lo ! lantas pertanyaanya, apakah lo masih mau permisi make kaki lo sendiri? Nangkep maksud gue ga? Kaga?? Lo goblok !


Gimana sih caranya lo mengutarakan pendapat di kelas reguler berstrata 1? Ngumpet-ngumpet? Bisikin orang sebelah lo mengenai pendapat lo biar tu tetangga aja yang ngomong dan di dalem hati lo sendiri, lo Cuma bisa bilang *tuhkan bener kata gue!* jaaahhelah, sampe kapan cong lo mau permisi diatas lahan lo? Otak-otak lo, kenapa harus orang lain yang jadi bantalan? Mulai parah penyakit lo nih, yaitu gejala tidak enak pada diri sendiri. Bukan masuk angin atau ga enak badan. Tapi istilah kerennya dalam bahasa psikologi adalah neurosis.
Gue gamau jelasin sudut pandang gue tentang kata ajaib yang pasti dimiliki semua manusia terkecuali orang tidak waras itu,neurosis. Lo cari aja sonoh di wikipedia atau bisa langsung baca di buku theory of personality keluaran McGraw Hill.


Apakah kepentingan bersama itu….rrr – penting-?
Ga tuh. Yang paling penting adalah keseimbangan antara kepentingan pribadi lo dengan kepentingan makhluk lain. Seimbang. Satu kata yang punya arti mendasar terhadap kehidupan ini. Jangan sampe kepentingan lo terinjak jauh kedasar (cuma) hati yang tidak berujung, juga jangan biarkan orang lain terseret kedalam samudra tak bertepi. Bukan menyuruh untuk menjadi egois, tapi gue lebih menyuruh lo supaya sadar siapa diri lo, entitas macam apa sih lo sebenarnya?

0 Response to "Entitas Macam Apakah Saya?"

Posting Komentar

Powered by Blogger